BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 18 Agustus 2009

laporan percobaan respirasi menggunaka respirometer

A. JUDUL
Respirasi Makhluk Hidup

B. TUJUAN
Mengetahui kecepatan respirasi pada hewan (serangga) dan pada tumbuhan (kecambah)

C. DASAR TEORI
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energi
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trschea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.
Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa.
Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

D. ALAT DAN BAHAN
v Alat:
¤ 1 buah neraca
¤ 1 buah stop watch
¤ 2 buah respirometer
¤ 1 buah plastisin
¤ Eosin secukupnya
¤ Kapas
¤ 1 buah pipet
v Bahan
¤ 1 ekor jangkrik
¤ 1 ekor belalang
¤ 2 gram kecambah kedelai
¤ 2 gram kecambah hijau

E. CARA KERJA
1. membersihkan respirometer dengan hati-hati, lalu meletakkannya dalam keadaan terbuka.
2. Menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan neraca.
3. Membungkus NaOH kristal dengan menggunakan kapas dan memasukannya dalam respirometer.
4. memasukan 1 ekor jangkrik dan menutup respirometer dengan memberi plastisin pada sambungan penutupnya untuk menghindari udara keluar atau masuk ke respirometer.
5. menetesi ujung respirometer yang berskala dengan eosin secukupnya dengan menggunakan alat suntik (hati-hati jangan sampai eosin terserap keluar dari pipa berskala tersebut.
6. mengmati pergerakan eosin setiap menitnya pada berskala tersebut.
7. mencatat hasilnya dalam tabel pengamatan.
8. Setelah eosin masuk dalam tabung respirometer, bersihkan respirometer.
9. Menulangi cara kerja diatas, dengan bahan belalang, kecambah kedelai dan kecambah hijau.


F. TABEL PENGAMATAN

Menit ke
Jarak eosin pada tabung respirometer
belalang
jangkrik
Kecambah kedelai
Kecanbah hijau
1
0.2
0.04
0.1
0.1
2
0.35
0.07
0.19
0.15
3
0.54
0.1
0.29
0.2
4
0.61
0.18
0.38
0.29
5
0.72
0.25
0.47
0.36
6
0.81
0.32
0.56
0.42
7
0.9
0.4
0.64
0.49
8
0.98
0.45
0.73
0.54
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan, kecepatan respirasi belalang yang memiliki massa 2 gram adalah
Oksigen yang diperlukan
Berdasarkan percobaan, kecepatan respirasi jangkrik yang memiliki massa 1 gram adalah
Oksigen yang diperlukan
Berdasarkan percobaan, kecepatan respirasi kecambah kedelai yang memiliki massa 2 gram adalah
Oksigen yang diperlukan
Berdasarkan percobaan, kecepatan respirasi kecambah hijau
yang memiliki massa adalah 2 gram
Oksigen yang diperlukan
H. KESIMPULAN
NaOH berfungsi sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu NaOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2
Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan/tumbuhan.

0 komentar: